Dalam dunia publikasi ilmiah, jurnal internasional merupakan bentuk komunikasi akademik yang paling diakui secara global.
Agar artikel ilmiah dapat diterima dan dipublikasikan, penulis harus memahami struktur atau bagian-bagian jurnal internasional dengan baik.
Pengetahuan ini penting untuk memastikan naskah memenuhi standar editorial dan ilmiah yang ditetapkan oleh penerbit bereputasi seperti Elsevier, Springer, atau Taylor & Francis.
Artikel ini akan membahas secara teknis dan sistematis komponen penting dalam sebuah artikel jurnal internasional, lengkap dengan penjelasan fungsi, tips penulisan, dan praktik terbaik yang sesuai dengan standar internasional.
Baca Juga: Apakah Jurnal Internasional Harus Berbahasa Inggris
Mengapa Struktur Jurnal Internasional Sangat Penting?
Daftar Isi

1. Menunjang Standar Ilmiah Global
Struktur jurnal membantu pembaca dan reviewer memahami alur logis penelitian, mulai dari latar belakang hingga kesimpulan.
2. Mempermudah Peer Review
Pemisahan bagian yang jelas memudahkan reviewer menilai orisinalitas, metodologi, dan kontribusi riset.
3. Meningkatkan Aksesibilitas dan Sitasi
Artikel yang tersusun rapi dan sesuai struktur standar cenderung lebih mudah ditemukan dan disitasi oleh peneliti lain.
Nah, untuk anda yang ingin Konsultasi Gratis terkait publikasi jurnal sinta, bisa langsung klik gambar whatsapp di bawah ini :
Apa Saja Struktur Umum dan Bagian-Bagian Jurnal Internasional

Secara umum, artikel jurnal internasional terbagi menjadi beberapa komponen utama sebagai berikut:
1. Judul (Title)
Harus ringkas, jelas, dan mencerminkan isi penelitian. Biasanya terdiri dari 10–15 kata dan mengandung kata kunci utama.
Tips:
- Hindari kata umum seperti “analisis”, “kajian” tanpa konteks spesifik.
- Gunakan frasa yang menunjukkan variabel dan tujuan penelitian.
2. Abstrak (Abstract)
Berisi tentang adanya ringkasan penelitian dalam 150–250 kata yang mencakup tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.
Jenis:
- Structured Abstract: Menggunakan subbagian (Background, Method, Result, Conclusion).
- Unstructured Abstract: Ditulis dalam satu paragraf naratif.
Tips:
- Gunakan bahasa akademik yang lugas.
- Sertakan kata kunci turunan secara alami (SEO-friendly).
3. Kata Kunci (Keywords)
Biasanya terdiri dari 4–6 kata/frasa yang relevan dengan topik dan digunakan untuk indexing di database seperti Scopus dan WoS.
Tips:
- Gunakan istilah yang sesuai dengan MeSH (untuk bidang medis) atau istilah teknis yang umum digunakan dalam bidang tersebut.
4. Pendahuluan (Introduction)
Menjelaskan tentang latar belakang, gap penelitian, rumusan pada masalah, dan adanya tujuan studi.
Struktur Umum:
- Paragraf 1: Isu umum/topik global
- Paragraf 2: Studi terdahulu dan gap
- Paragraf 3: Tujuan dan kontribusi penelitian
Tips:
- Kutip referensi jurnal terbaru (5 tahun terakhir).
- Hindari kutipan berlebihan dari buku teks.
5. Metodologi (Methods)
Menjelaskan desain penelitian, populasi/sampel, instrumen, prosedur pengumpulan data, serta analisis statistik atau kualitatif yang digunakan.
Subbagian Umum:
- Desain Studi (Study Design)
- Setting dan Partisipan
- Alat dan Instrumen
- Teknik Analisis Data
- Etika Penelitian (jika relevan)
Tips:
- Gunakan diagram alur (flowchart) untuk studi eksperimental.
- Jelaskan justifikasi metodologi yang dipilih.
6. Hasil (Results)
Menampilkan adanya temuan utama pada penelitian dalam bentuk naratif, tabel, atau adanya grafik.
Tips:
- Hindari interpretasi di bagian ini (disimpan untuk pembahasan).
- Gunakan tabel yang informatif dan tidak berlebihan.
- Laporkan nilai statistik yang relevan (misalnya p-value, CI, effect size).
7. Pembahasan (Discussion)
Menganalisis hasil dalam konteks literatur terdahulu dan menyajikan interpretasi ilmiah, implikasi, serta keterbatasan penelitian.
Struktur Umum:
- Ringkasan hasil utama
- Komparasi dengan studi lain
- Penjelasan perbedaan/kesamaan
- Implikasi teoritis dan praktis
- Keterbatasan dan arah penelitian selanjutnya
Tips:
- Hindari mengulang hasil secara verbatim.
- Sertakan justifikasi ilmiah, bukan asumsi pribadi.
8. Kesimpulan (Conclusion)
Merangkum adanya temuan utama dengan secara singkat dan menegaskan kontribusi penelitian.
Tips:
- Hindari memasukkan data baru.
- Berikan saran praktis atau arah riset selanjutnya jika perlu.
9. Ucapan Terima Kasih (Acknowledgements)
Digunakan untuk mengapresiasi pada kontribusi non-penulis, sponsor, atau lembaga pendukung.
10. Referensi (References)
Berisi daftar pustaka yang digunakan dalam artikel. Format disesuaikan dengan gaya penulisan jurnal tujuan (APA, MLA, Vancouver, dll).
Tips:
- Gunakan reference manager seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote.
- Pastikan minimal 60–70% berasal dari jurnal internasional terkini.
Nah, untuk anda yang ingin Konsultasi Gratis terkait publikasi jurnal sinta, bisa langsung klik gambar whatsapp di bawah ini :
Tips SEO On-Page untuk Penulisan Jurnal Ilmiah

- Tempatkan kata kunci utama (misalnya “struktur jurnal internasional”, “bagian jurnal ilmiah”) secara natural di judul, subjudul, dan paragraf pembuka.
- Gunakan internal link ke artikel relevan, seperti panduan publikasi jurnal Scopus.
- Optimalkan meta description dan heading menggunakan istilah pencarian akademik populer.
Kesimpulan
Memahami bagian-bagian jurnal internasional adalah langkah fundamental bagi siapa saja yang ingin mempublikasikan karya ilmiah secara global.
Dengan sudah mengikuti struktur yang baku, tidak hanya kualitas artikel Anda meningkat, tetapi juga peluang diterima di jurnal bereputasi menjadi lebih besar.
Ingin belajar lebih dalam tentang publikasi ilmiah internasional? Baca juga panduan cara menulis artikel jurnal Scopus dan mulai perkuat jejak akademik Anda hari ini.









