Bagi banyak penulis akademik, menerima komentar dari reviewer adalah momen yang bikin campur aduk: deg-degan, bingung, kadang juga baper.
Tapi di balik komentar-komentar itu, justru ada peluang besar untuk meningkatkan kualitas naskah dan memperbesar kemungkinan diterima di jurnal target.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara merespons komentar reviewer dengan tepat — baik untuk jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional seperti Scopus.
Kenapa Tanggapan Reviewer Itu Krusial?
Daftar Isi

Saat reviewer memberi komentar, sebenarnya mereka bukan sedang “mengadili” naskahmu, tapi justru sedang membuka jalan agar artikelmu lebih solid secara akademik.
Naskah yang ditanggapi dengan baik sering kali mendapat respons positif di tahap akhir — bahkan ketika revisinya besar sekalipun.
Respons yang tidak sistematis, tidak sopan, atau emosional justru bisa memperpanjang proses atau membuat reviewer kehilangan minat melanjutkan telaah.
Tips Menjawab Komentar Reviewer secara Profesional

Berikut beberapa pendekatan yang terbukti efektif digunakan oleh banyak penulis:
1. Baca Komentar Secara Keseluruhan, Jangan Langsung Membalas
Langkah pertama yang baik adalah menahan diri. Baca semua komentar dengan tenang, pahami maksudnya, dan jangan buru-buru bereaksi. Ambil waktu sehari jika perlu, agar kamu bisa menjawab secara objektif, bukan emosional.
2. Gunakan Format Respons yang Terstruktur
Buat file baru (biasanya diberi judul Response to Reviewer) dan gunakan format berikut:
javaCopyEditReviewer Comment:
"Tabel 2 belum cukup menjelaskan hasil temuan."
Your Response:
Terima kasih atas masukannya. Kami telah merevisi Tabel 2 agar lebih informatif dengan menambahkan variabel X dan keterangan tambahan pada bagian diskusi (halaman 9, paragraf 2).
Ulangi pola ini untuk semua komentar. Jangan satukan semua jawaban sekaligus, agar reviewer mudah membandingkan dengan versi revisi.
3. Hargai Reviewer, Bahkan Jika Anda Tidak Sepakat
Kalau kamu tidak setuju dengan komentar reviewer, sampaikan dengan sopan dan argumen yang kuat. Hindari kata-kata seperti “tidak relevan” atau “salah” secara langsung.
Contoh:
“Kami memahami kekhawatiran yang disampaikan. Namun, pendekatan yang kami gunakan merujuk pada metode yang telah digunakan oleh [Nama Peneliti, Tahun], yang dianggap relevan dalam konteks penelitian kami.”
4. Tandai Revisi di Naskah
Beberapa jurnal meminta naskah revisi dengan perubahan yang ditandai (track changes) atau diberi highlight. Pastikan kamu mengikuti permintaan ini, agar editor dan reviewer bisa meninjau perubahan dengan cepat.
5. Buat Ringkasan Perubahan (Optional Tapi Disarankan)
Tambahkan halaman ringkasan singkat di awal file respons, misalnya:
- Abstrak diperbarui (kalimat terakhir disederhanakan)
- Tabel 2 direvisi agar lebih deskriptif
- Referensi [12] diganti karena sudah tidak relevan
- Penjelasan pada bagian Metodologi diperluas
Ini bikin reviewer tahu kamu mengerjakan revisi secara serius dan menyeluruh.
Hal yang Harus Dihindari saat Menjawab Komentar Reviewer

- Menjawab singkat: “Sudah diperbaiki” tanpa penjelasan
- Tidak menjawab semua poin
- Menyerang atau membela diri secara emosional
- Mengabaikan komentar yang tidak disukai
- Submit naskah revisi tanpa lampiran response to reviewer
Butuh Bantuan Menyusun Respons Reviewer?

Nggak semua orang punya waktu atau pengalaman cukup untuk menanggapi reviewer, apalagi untuk jurnal bereputasi tinggi.
Kalau kamu sedang berjuang dengan komentar yang banyak atau revisi mayor, tersedia layanan bantuan publikasi Scopus/SINTA yang bisa membantu menyusun respons reviewer secara strategis dan profesional.
Pendampingan ini biasanya mencakup:
- Penyusunan file response to reviewer
- Revisi teknis dan isi naskah
- Proofreading lanjutan
- Konsultasi editorial untuk memperkuat argumen
Penutup
Menanggapi komentar reviewer bukan sekadar menjawab satu per satu, tapi juga menunjukkan sikap akademik yang matang dan terbuka terhadap kritik.
Semakin baik kamu menyusun respons, semakin besar peluang naskahmu diterima — bahkan oleh jurnal bereputasi seperti Scopus.
Jadi, jangan takut dengan revisi. Justru di sanalah kualitas tulisan kamu diuji dan diperkuat.
FAQ
Ya, semua komentar harus dijawab, meskipun hanya sekadar klarifikasi atau penolakan sopan. Mengabaikan satu poin bisa dianggap tidak serius.
Boleh, asalkan disertai argumen kuat dan referensi ilmiah. Reviewer menghargai diskusi yang logis, bukan sekadar ikut kata mereka.
Tidak selalu. Fokuslah pada bagian yang dikritisi reviewer. Tapi jika saran menyentuh kerangka besar artikel, ada baiknya evaluasi menyeluruh dilakukan.








